Macet dan Banjir sudah Tradisi Jakarta

Jangan kaget jika anda berpergian ke kota Jakarta dan menemukan kemacetan yang parah serta beberapa daerah terkena banjir. Karena itu sudah menjadi tradisi kota Jakarta. Walaupun seharusnya tradisi ini tidak dilestarikan, akan tetapi kondisi ini pasti akan anda temui jika anda ke Jakarta.

Tradisi ini didukung dengan semerawutnya tata letak kota yang tidak ditangani dengan baik dan benar ditambah kurangnya kesadaran warga Jakarta, maka tradisi ini dipastikan akan tetap lestari sampai akhir jaman. Buruknya pengelolaan angkutan umum di Jakarta menjadi pendukung utama tradisi Macet di Jakarta makin sulit dihilangkan. Bayangkan saja banyaknya jumlah angkutan umum yang hilir mudik di jalanan tanpa penumpang. Seharusnya bisa diatur jumlah angkutan umum yang beroperasi jika kondisinya banyak angkutan umum yang tidak berpenumpang.

Banyaknya pengendara di Jakarta yang tidak sadar peraturan dan rambu lalu-lintas menjadi faktor pendukung yang utama dalam kemacetan di Jakarta ini. Banyak sekali pengendara yang seenaknya di jalanan tanpa memperhatikan kepentingan bersama di jalanan. Beberapa waktu ini Jakarta lumpuh karena Macet dan Banjir yang terjadi sampai saat ini. Perputaran ekonomi Jakarta menjadi terhambat, bahkan sebagian besar warga Jakarta tidak dapat berpergian ke tempat kerjanya. Kecuali jika alat transportasi transjakarta air (perahu) sudah dapat beroperasi di wilayah Jakarta.

Penulis : Dian Mardiansyah

Posting Komentar